Setelah sekian lama membuat dan kemudian meninggalkan blog yang saya buat ini, kini saya kembali untuk berbagi pengetahuan mengenai psikologi warna. Mari disimak..
Warna yang diciptakan Tuhan adalah salah satu anugerah yang patut disyukuri. Warna dapat mempercantik segalanya. namun dibalik itu semua setiap warna menyimpan cerita masing-masing. Setiap warna memiliki jati diri yang dapat menjelaskan penyuka warna tersebut.
Data ini saya dapatkan dari kompasiana.com dan beberapa sumber terkait. Dalam dunia psikologi barat, ilmu pengenalan warna disebut Colour Psychology. Menurut healing.about.com terapis yang terlatih dalam terapi warna, menggunakan cahaya dan warna dalam bentuk alat, visualisasi, atau komunikasi verbal dapat membantu menyeimbangkan energi di daerah tubuh kita yang kurang bersemangat, baik itu secara fisik, emosional, sepiritual, atau mental.
Warna dapat memberikan kesan positif atau bahkan negatif pada diri kita. Untuk itulah pilihan warna yang kita pakai dapat menggambarkan suasana diri kita karena warna dapat memberikan pengaruh psikologis pada si pemakai warna tersebut. Berikut ini penjelasan bagaimana pengaruh warna dan kapan waktu yang tepat warna tersebut untuk digunakan.
Merah adalah warna yang kuat. meskipun tidak secara teknis, yang paling terlihat, ia memiliki properti untuk tampil agar lebih dekat daripada warna yangg lain. Karena itulah pengguna warna merah mampu mencuri perhatian orang di sekitarnya pertama kali. Oleh karena itu, warna merah dianggap efektif dalam mengatur lalu lintas dan dipakai sebagai lampu lalu lintas di seluruh dunia. Efeknya sangat fisik, melainkan merangsang kita dan menaikkan denyut nadi, memberi kesan bahwa waktu berlalu lebih cepat dari itu. Warna dapat mencerminkan agresif. :p
Beberapa arti yang dikesankan oleh warna merah mulai dari cinta yang menggairahkan hingga kekerasan perang. Terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa, jika kita menatap warna merah, maka detak jantung kita akan meningkat dan bernafas lebih cepat.
Warna merah adalah warna yang dramatis dan dinamis. Bila dipakai dalam dunia profesional, dapat memberikan kesan dan arti yang kuat. Namun jangan gunakan warna merah saat wawancara kerja, karena dapat menimbulkan konflik saat negosiasi (menurut Eisman). Sebaiknya, warna merah hanya digunakan sebagai aksen, misalnya kamisol merah yang dipadankan dengan blazer abu-abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar