psikologi warna lagiiii, kali ini postingan terakhir untuk psikologi warna, dan warna yang akan dibahas kali ini adalah warna putih dan coklat. bagi penggemar warna putih dan coklat, silahkan dibaca..
Warna putih memiliki sisi positif kebersihan, kesucian, kejelasan, kemurnian, kesederhanaan, kecanggihan, dan efisiensi. Sisi negatif yang ditimbulkan yaitu sterility, dingin, hambatan, kemasaman, dan elitisme.
Warna putih mencerminkan kekuatan penuh spektrum ke mata kita. Jadi, warna putih dapat menciptakan hambatan namun berbeda dengan warna hitam, dan putih sering sifatnya merayu untuk dilihat. Namun warna putih bukan merupakan kesan untuk disentuh atau menggoda. Putih memiliki kesan kemurniian. Seperti warna hitam, putih memiliki sifat tanpa kompromi jika putih adalah bersih, higienis, dan steril. Konsep sterilitas juga dapat berarti negatif. Secara visual, putih memberikan persepsi tinggi pada sebuah ruang. Efek negatif putih pada warna-warna hangat adalah untuk membuat mereka terlihat dan terasa berlebihan.
Warna coklat memberikan sisi positif keseriusan, kehangatan, alami, membumi, kehandalan, dan dukungan. Sisi negatifnya adalah kurang humor, barat, dan kurang kecanggihan.
Coklat merupakan campuran merah dan kuning dan persentase lebih besar ke arah hitam. Akibatnya coklat memiliki banyak keseriusan yang menyerupai hitam tetapi lebih hangat dan lembut, coklat juga memiliki unsur sifat merah dan kuning. Warna coklat diasosiasikan dengan bumi dan alam. Coklat adalah warna yang padat dan keras, dapat diandalkan, dan kebanyakan orang merasa tenang dan dapat mendukung warna ini, dan lebih positif dari pada warna yang paling populer yaitu hitam, yang cenderung bersifat menekan dari pada mendukung.
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar